Sunday, November 9, 2014

And the Day Goes By..

Hi! It's been a while since the last post.. Yap, aku memang terjebak kesibukan kampus dan teman-teman kampus. I'm doing okay if you're wondering.. But not all aspects are okay. Aku sempat dilanda beberapa masalah dan kadang ada yang datangnya berbarengan tanpa kutahu apa maksudnya. Suck isn't it? Tapi ya, bagaimanapun, cerminan kita adalah kepada hal baik yang sudah terjadi kepadaku akhir-akhir ini. Atau mungkin beberapa bulan belakangan ini.

Aku membuat post ini ketika aku tersentak dan tersadar bahwa 2014 sebentar lagi akan berakhir.
Dan sangat banyak yang terjadi tahun ini.
Semua berubah.
At almost 180 degrees.


January: I didn't even realize it's gonna be a tough year.

Di awal tahun, aku mendapatkan start yang cukup baik. Mengesankan di beberapa hari pertama, setelah minggu pertama? Tidak seindah awalnya. Life started to be more challenging than usual. Banyak sekali problema dan kendala terkait sekolah, masalah pribadi dan masalah pertemanan. Aku mulai menyadari usia 17 memang berat. Kau terpaksa menjadi dewasa sebelum kau mau menjadi dewasa dan kau harus menerima itu. Bottom line: Aku masih belum menyadari apa yang akan terjadi di tahun ini, bahkan belum ada perencanaan.


February: Mengikuti ritme, tanpa perencanaan jauh... Dan masih belum sadar.


Kelas 3 SMA, katanya masa-masa sibuk yang asyik. Di bulan ini aku memang keasyikan dengan dunia sendiri. Bukan, aku bukannya tidak fokus dengan sekolah, justru sangat fokus sampai-sampai aku punya cara sendiri untuk menikmatinya. Entah cepat atau bagaimana tapi hanya dalam waktu sebulan aku sudah mengikuti ritme yang ada. Masuk jam 06.45, belajar sampai jam 10.00 istirahat sampai 10.20, belajar lagi sampai jam 12.00, istirahat sampai jam 13.15, belajar lagi sampai jam 14.30, lalu tambahan sampai jam 16.00. Lalu tiap hari Senin, Rabu, Kamis pergi ke Nurul Fikri untuk bimbel, kalau bukan hari bimbel, pergi refreshing ke McD atau tempat nongkrong lain bersama teman-teman. Kadang Sabtu dan Minggu masih harus tambahan bimbel. Hidup memang berat kala itu.



March: Month of doubt and distraction. But still have no idea.


Hai Maret. Entah kenapa Maret tahun ini hampir sama beratnya dengan Maret tahun lalu. Ditambah lagi guru-guru yang senantiasa mengingatkan bahwa UN sudah didepan mata. What a month! Try Out, dan simulasi-simulasi sudah berlangsung dan hasilnya begitu-begitu saja, seperti aku tidak akan menghadapi UN, bahkan aku masih belum mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk. Sibuk, tertekan, hancur, dan ragu, itulah Maret 2014.



April: UN dan serangkaian teman-temannya. Aku tersadar semuanya hampir berakhir.


Sekolah, Bimbel, Tutor Sebaya, UN. Hanya itu yang mampu kuingat. Semua orang bukan lagi diri mereka yang kukenal santai dan ceria. The Real Hunger Games began that month.Oh iya ada satu lagi yang aku lupakan: Perpisahan. Acara perpisahan sekolah diadakan bertepatan dengan ulang tahun Mama, yaitu tanggal 23 April. Saat itu harapanku hanya satu, supaya aku benar-benar lulus meskipun hasilnya belum keluar.



May: Freshly graduated and preparing myself for the next stage.


Akhirnya pengumuman di website menyatakan aku lulus SMA. Resmi. Yeah. Sudah bukan pelajar tetapi belum menjadi mahasiswa. Statusku gantung bulan itu. 27 May, beberapa dari teman-temanku sudah resmi menyandang status sebagai mahasiswa dari beberapa universitas favorit dan sudah tidak perlu mengikuti intensif di tempat bimbel lagi. Beberapa yang lain masih harus berjuang. Aku? Alhamdulillah pada akhir bulan (31 May) aku menjadi bagian dari mereka yang menyandang status resmi sebagai mahasiswa dan diterima di jalur beasiswa di universitas yang aku inginkan, Prodi Technopreneurship, Surya University.



June: Life is lighter and I began to enjoy every moment for awhile.


Seperti yang kubilang, hidup menjadi lebih ringan karena beberapa beban sudah berkurang. Ya, dan aku terfokus pada kesenangan itu terlebih dahulu. I need a break from everything before another thing coming. But in the end I started to realize that life's just started. It's almost over for me.



July: Mempersiapkan segalanya before my departure on August 7.


Aku masih ingin menikmati segalanya, sebelum semuanya berakhir. Aku heran, banyak hal-hal yang membaik sebelum kepergianku. Khususnya pada bulan ini. Bahkan aku jarang bertengkar dengan adikku, Mama dan Papa jadi lebih sering mengalah untukku, bahkan teman-temanku lebih meluangkan waktunya untuk berkumpul bersama. Pertama kali aku diizinkan untuk pulang agak larut karena ada event berbuka bersama dengan kelas. Rasanya hidup benar-benar enak, Padang jadi lebih nyaman. Entah itu sindrom, tapi aku benar-benar ingin berada lebih lama di kampung halaman ketimbang pergi dan merantau.



August: Life starts here. Real life, I mean.


Aku berangkat, meninggalkan kampung halaman, pergi ke tempat yang belum pernah aku jajaki sebelumnya. Aku merantau dengan menjunjung sebuah quotes untuk menghibur diriku. Quotes by John Green: "It is so hard to leave until you leave. And then, it is the easiest goddamned thing in the world.". Aku benar-benar berharap aku tidak akan merindukan kampung halaman dan apapun yang aku tinggalkan di rumah begitu sampai nanti di tanah rantau. Untuk beberapa saat aku memang melupakan segalanya. But you can't resist the thought of where you belong. Namun, pada bulan Agustus aku memang belum merasakan homesick. Serangkaian kegiatan ospek dan pameran kampus menghalangi kerinduanku kala itu. Aku mulai menikmati tanah rantau.



September: I learn a lot about something new. Something I never had before.

Kesibukanku akan kuliah dan mengeksplorasi hal-hal baru bersama teman-teman baru membuatku belajar banyak dari lingkungan yang baru aku masuki ini. Tidak banyak yang bisa kuingat tapi aku merasa semuanya benar-benar berubah dan berbeda dari sebelumnya. Bulan ini aku benar-benar belajar bagaimana survive sendirian. Biasanya aku punya Mama atau orang lain untuk menolongku, sekarang justru aku cenderung lebih cerdik karena mulai terbiasa berpikir bagaimana menjalani hidup sendirian. Aku mulai memperbaiki segalanya, dari hal kecil sampai hal besar. Aku merasa menjadi lebih mandiri. Namun masalahnya tetap saja, aku masih dinasehati untuk lebih cerdas membagi waktu.


October: Things may change, memories don't.

Oktober ini aku menjadi lebih berani untuk berjalan lebih jauh dari kota ini. Meskipun terbilang nekat, tapi dengan modal itu aku belajar. Aku belajar beradaptasi dengan orang-orang lain yang berada di kota lain. Aku menjelajah Monas, pergi ke beberapa tempat lain di bagian Jakarta Utara, lalu pergi ke Bandung dengan travel. Pertama kali aku berjalan-jalan sendiri di kota orang, dan menumpang tinggal di kos teman-teman SMA-ku. Ketika bertemu dengan mereka, aku merasakan sebuah perubahan tapi perubahan itu adalah perubahan yang semestinya. But they keep our memories with them. That's the most important thing: our memories don't change.


November: Back to this chair where I type this entry, and the day goes by.

Berapa lama waktu untuk menyelesaikan entry ini? Beberapa hari. Butuh waktu lama untuk me-recall bulan-bulan yang telah lewat. Day goes by, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan apa yang seharusnya dikatakan. I started to feel homesick. Memang yang terjadi bulan ini belum banyak, tapi aku mulai menata ulang perencanaan waktuku, menyeimbangkan dan menyeleksi mana yang pantas dilanjutkan dan mana yang pantas dihentikan. Satu bulan lagi, 2014 berakhir. Entah kenapa aku merasa setelah bulan depan 2014 baru akan mulai. Mungkin masih sulit move-on dari tahun lalu, namun aku tidak merasa seperti itu. Aku tidak punya resolusi khusus selain meminta kepada Tuhan untuk senantiasa memberikan kesehatan kepada aku sekeluarga. Tahun ini tidak berlalu begitu saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini spesial, tahun ini membawa banyak perubahan yang tidak terduga. Seperti saat aku menulis entry ini, bersama dua orang yang tidak pernah kukenal dikehidupan sebelumnya, dua orang baru yang setia ada mengisi hari-hari sibuk perkuliahan. Detik ini, aku bersama mereka, menyantap hidangan makan malam yang lezat, Tetapi pikiran berkelana mengingat bulan-bulan sebelumnya. And yeah, you may not be surprised with this, but the day goes by. Surprise me again next year, life.

Thursday, October 9, 2014

Jadi, Begini,

Saat mata terpaksa terbuka untuk melihat yang tak ingin kau lihat,
Saat telinga terpaksa mendengarkan hal yang tak siap kau dengar,
Saat itulah kau menjadi the strongest you've ever been.

Sunday, September 21, 2014

In the Intro

Thank you,
You've "told" me right from the start, or gave me sign that I should stop.
So I did.

Again, Thank You.

Sunday, September 14, 2014

Love Is A Motivator, Not A Destroyer

When you love something or someone it should be like: 

"You make me put everything in anything."

Because love is a one complicated word to be carried on. It makes you fight 100% so you can gain it every time you want it. Love is a word for a hard-worker. It was never easy.

Human thinks they can survive a day without love. But it makes us breathe still now. God loves us, He puts everything in any of us. You should feel loved.

And I don't know, at some point maybe you feel like you're running out of love, just let someone in. I mean, you couldn't carry tons of loads if you don't have someone to share. If you need me, just let me in. I may not fix all but I can at least give you hope, and love.

Love is a word for a survivor no matter what case they are surviving at. Love is something a lecturer couldn't explain to you, it's something way different than the theory we've read. Love couldn't be measured because it's too big and infinite. And love was never bad, even if in the end someone's died, it was never a bad ending at all.






You couldn't kill love. It could kill you back.

Sunday, August 31, 2014

The Theory

Nothing in this world is as destructive or as addictive other than you.

Friday, August 22, 2014

Truth Is..

It doesn't matter how much you participate on something too much or participate on too many things in your life.

But there's always one thing you'll find out even if you're not by your own self, even when you're always with the sea of people or several popular people..

When you walk, you walk alone, right?
You might find this nonesense.. But that's the truth.

Yes you are confused but that's the truth.

You'll always feel alone, that's why you're everywhere.

Thursday, August 21, 2014

Nobody

Who sees my lonely face?
Who sees my shame?
Nobody in my place can tell me a name.

Wednesday, August 20, 2014

Disenchanted

Kutipan lirik lagu Disenchanted by My Chemical Romance.. Diambil acak, berdasarkan kalimat yang menusuk buatku. Ya, mungkin cuma aku yang merasakannya. Hidup tak seindah fairy-tale, teman.


"I hate the ending myself, 
But it started with an alright scene."

"It was the roar of the crowd
That gave me heartache to sing."

"It was a lie when they smiled
And said, "you won't feel a thing""

"If I'm so wrong
How can you listen all night long? 
Now will it matter after I'm gone?
Because you never learn a goddamned thing."

"You're just a sad song with nothing to say 
About a life long wait for a hospital stay
And if you think that I'm wrong, 
This never meant nothing to ya"

"I spent my high school career
Spit on and shoved to agree
So I could watch all my heroes
Sell a car on tv
Bring out the old guillotine 
We'll show 'em what we all mean."

"So go, go away, just go, run away.
But where did you run to? And where did you hide?
Go find another way, price you pay"









You're just a sad song with nothing to say...okay..
That's what you got when you do understand this song,



Alone.

Friday, July 4, 2014

:)

I can tell that you're tired of being lonely.
Take my hand,
Don't let go,
Baby, hold me.
Come to me, let me be your one and only,
'cause I can make it alright 'til the morning.

-Akon

Wednesday, June 18, 2014

Pencinta Cinta

Ada satu hal yang membuatku tersadar akan betapa besarnya energi cinta seorang pencinta. Satu quote yang akhir-akhir ini muncul tiap kali aku memikirkan sebuah hal yang kita sebut "cinta". Tidak, bukan cinta yang spesifik yang kumaksud. Cinta yang kumaksud sifatnya universal dan umum. Quote itu memberikan arti yang luas bagi kita, dan bunyinya begini:
"You can't save someone, you can only love them."
Ketahuilah kau diselamatkan karena kau telah dicintai. Dari cinta tadi muncul sebuah keinginan bagi orang-orang untuk menyelamatkanmu, menyelamatkan kita. Kau tidak bisa menjadi seorang pelindung tanpa perasaan. Untuk melindungi mereka yang kau cintai kau harus menjadi seorang pencinta. Mungkin kau akan bertanya padaku: Apakah kau juga seorang pencinta? Jawabannya adalah ya, aku seorang pencinta. Untuk seseorang yang terkesan anak-anak, terkadang cuek dan kadang sarkas, aku adalah seorang pencinta. Jika kau cinta, ya kau cinta. Kau tidak akan menghitung-hitung balasan dari apa yang kau berikan. Tapi ingat, cinta yang baik adalah cinta yang tidak berlebihan. Kau pasti pernah mendengar tentang secret admirer. Untuk beberapa aspek, mereka adalah orang-orang paling tulus yang pernah menyelamatkanmu, dengan cara menyiksa diri mereka diam-diam. Tidak, aku tidak menyalahkan para secret admirer, karena seorang secret admirer tidak harus dijuluki untuk orang yang diam-diam menginginkanmu, kadang mereka adalah orang yang diam-diam sangat ingin menjadi dirimu.

Kau harus tahu, mereka yang membencimu pun pernah mencintaimu dengan cara yang berbeda. Benci bukanlah sebuah kata yang memiliki arti negatif. Kau membenci seseorang karena sebuah alasan, tapi ketahuilah membenci seseorang adalah cara lain kau meyelamatkan orang tersebut. Jangan membenci hal yang tidak kau mengerti. Kau mau tahu apa yang paling kubenci? Aku benci pada sebuah keadaan dimana aku tidak tahu harus bersikap seperti apa. Aku akan membenci keadaan dimana aku harus berpura-pura tidak tahu dan membiarkan keadaan tersebut berjalan. Aku akan membenci keadaan dimana aku harus menyakiti diriku sendiri untuk menyelamatkan dan membiarkan orang lain yang lebih membutuhkan cinta dari orang yang selalu aku selamatkan. Namun, dibalik semua alasan itu, tidak ada yang patut aku benci. Kau hanya bisa mencintai mereka yang kau selamatkan, sekalipun kau benci, kau telah menyelamatkan mereka, karena kau cinta. Benci dan cinta tidak bisa disamakan, namun mereka bisa berubah menjadi satu sama lain. Tidakkah kau paham apa maksudku?

Jika kau tidak paham, kusarankan kau untuk menjadi seorang pencinta terlebih dahulu. Kau akan mengerti cinta jika kau adalah seorang pencinta cinta. Bahkan kadang kau harus jadi pendengar yang baik agar cinta bisa mengatakan apa maksdunya. Terkadang cinta akan membuatmu lebih kuat, terkadang cinta akan membuatmu bertahan, namun terkadang cinta juga bisa mengatakan padamu bahwa sudah waktunya kau tidak mendengarkannya lagi, kau harus dengarkan cinta yang lain, dan kau harus melakukannya karena dia sendiri telah menyelamatkanmu dengan mencintaimu dulu.

Jadilah pencinta cinta yang baik. Karena kau sudah ditakdirkan untuk mencintai cinta.

Friday, June 6, 2014

Teori Balas Dendam

Tidak gampang mengatakan sesuatu yang benar-benar kau rasakan jika maksudmu adalah agar orang tersebut dapat merasakan yang kau rasakan. Mungkin akan lebih gampang jika begini; kau buat mereka merasakan hal yang sama dengan cara sama yang kau dapati. Mungkin mereka akan mengerti.

















Kecuali jika:
1. Mereka pernah mengalaminya
2. Kau adalah pendongeng yang hebat

Thursday, June 5, 2014

Katanya..

Ada yang abadi..
Ya, ada.

Atau..








mungkin cuma aku?

Ya..




















Sepihak lagi.

Saturday, May 31, 2014

In-Human

What? I'm not human, right?
I don't have feelings through that right?
Yes, I am.

Ada Yang Salah, Apa Yang Salah?

Ada yang salah dengan bahagia,
Jika diujung pahit menanti.
Ada yang salah dengan senyuman,
Jika kau tersenyum dalam kegelapan.
Ada yang salah dengan perasaan suka,
Jika tak kau temui kata "selamanya".
Ada yang salah dengan kasih sayang,
Jika kau hanya berurai air mata karenanya.
Ada yang salah dengan penglihatan,
Jika kau lihat yang tak kau harapkan.
Ada yang salah dengan pendengaran,
Jika kau dengar yang ingin kau sumpal.
Ada apa yang salah?

Apa yang salah dari luka?
Jika kau balut maka sembuhlah.
Apa yang salah dari air mata?
Jika kau masih bisa tersenyum simpul dalam luka.
Apa yang salah dari kata?
Jika hanya satu yang mampu melukai.
Apa yang salah dari dusta?
Jika kau kata itu yang terbaik.
Apa yang salah dari kehancuran?
Jika kau bisa membaik karenanya.
Apa yang salah dari kesedihan?
Jika kau bisa bahagia tanpaku.
Apa ada yang salah?

Friday, January 24, 2014

Pernahkah?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Karena menangisi sesuatu yang tidak pernah menangisimu?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Karena sesuatu yang sangat kau inginkan tidak akan pernah kau dapatkan?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Saat sesuatu yang kau lakukan sepenuh hatimu tidak terbalasi dengan semestinya?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Saat kau hanya dianggap sebagai opsi atas apa yang kau prioritaskan?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Saat apa yang kau lakukan tidak ditanggapi atau bahkan diperhatikan sedikitpun?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Atas kesediaanmu yang selalu ada saat sebaliknya bilau kau butuh, tak ada seorang pun untukmu?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Karena tak ada yang bisa kau lakukan untuk seseorang yang begitu kau pedulikan karena kau takut ia terganggu?

Pernahkah kah merasa bodoh?
Saat ucapanmu pada teman-teman dan orang yang begitu kau pedulikan hanya tinggal ucapan tanpa kepedulian?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Saat kau memutuskan untuk mundur tapi kau berbalik dan kau abaikan pikiranmu, namun kau dapati kekecewaan?

Pernahkah kau merasa bodoh?
Karena rasanya semua yang kau lakukan hanya akan berujung pada kekecewaan?

Pernahkah?
Karena aku pernah.

Friday, January 17, 2014

Diammu

Saat diam adalah pilihan yang terbaik untukmu, maka lakukanlah.

Biarkan mereka tersadar akan apa yang kau rasakan dalam diammu.
Biarkan mereka mencari cara untuk bisa membuatmu berbicara diatas diammu.
Biarkan mereka melihat tanda-tanda kesakitan yang kau alami pada fisikmu akibat diammu.
Biarkan pikiran mereka terbang mencari-cari dan menghubung-hubungkan semua kemungkinan yang ada diatas diammu.
Biarkan mereka tahu bahwa kau tidak sakit main-main karena diammu.
Biarkan mereka anggap kau misterius karena diammu.
Biarkan mereka berkata bahwa mereka tidak mengerti dirimu karena diammu.
Biarkan mereka meninggalkanmu karena diammu.
Biarkan mereka memberi saran diatas diammu (tapi dengarkan dan jangan anggap remeh, bisa jadi kau memang butuh saran itu).
Biarkan tanggapan mereka lewat diatas diammu.

Karena kadang mereka hanya perlu meninggalkanmu sesaat, tidak menghakimimu, dan memberikanmu kesempatan untuk memikirkan langkah apa yang harus kau ambil demi dirimu.

Atau kadang mungkin mereka hanya ingin tahu saja, tetapi mereka sendiri tidak peduli akan saran yang seharusnya mereka berikan pada kita.

Kadang hanya kau yang mengerti diammu, simpan diammu, jangan kau libatkan deritamu kepada orang lain.

Jika itu memang yang terbaik untukmu, lakukanlah.