Thursday, November 21, 2024

For My "Jude St. Francis"

I would tell you - no, I would not just tell you - I would love you in a million silent ways possible. 

To let you know that you are worth the love.
So you can stop wondering if you're enough or not. 

To let you feel that someone loves you unconditionally.
So you know that you don't need to try hard.

So you know that you, too, can be loved effortlessly.

So you know you are worth the fight you've been having all these years.

Tuesday, September 17, 2024

The Quiet Weight of Feeling

I often wonder why my heart feels so deeply,

As if I am wired to sense the world in ways others might not.

Life—its joys, sorrows, and fleeting moments—

Touches me profoundly, perhaps too much at times.


I feel the silent whispers within a work of art,

The subtle shift in a familiar voice,

And the weight of emotions that others may overlook.

Yet, with this sensitivity comes fear.


I am afraid of feeling too much,

Afraid that every passing moment will carry a new weight to bear.

I know it is a part of being human,

But still, I hesitate to be seen as someone who feels more than they should.


Though I try to live rationally,

I cannot deny the quiet flood of emotions that stir within me.


So why am I putting these thoughts into words?

Perhaps I need to remind myself, over and over,

Of this tender side of me—

The side that cares too deeply, feels too much,

The side I can never fully reveal to the world,

Yet the very part that makes me who I am.

Wednesday, January 10, 2024

2024 Akan Bawa Kejutan Apa Lagi?

Hai! Setahun sudah sejak aku menuliskan entri: Catatan Proses Mendewasa 18 dan 19 Desember 2022. Tidak terasa, sekarang sudah tahun 2024 saja. Ada banyak kejadian yang sudah kulewati di tahun 2023 - yang mana sampai tidak terpikirkan untuk kutulis di sini. 

Apakah 2023 membuatku lebih dewasa seperti yang kutuliskan pada entri itu? IYA! Banget. Aku belajar proses pendewasaan lebih banyak dari tahun 2022. Meski 2023 itu somewhat sulit, tapi jalannya lempeng. Exciting, tapi tidak segirang itu. Mengejutkan? Hampir. Memang ada beberapa peristiwa yang terjadi di 2023 yang sama seperti tahun 2021 dan 2022, namun aku lebih bersyukur untuk tahun 2023. Aku berproses, aku terluka, aku sembuh, aku membina silaturrahmi yang sempat terputus, dan aku belajar banyak tentang makna sabar. Tapi, sepertinya tidak perlu kuceritakan secara mendetil semuanya.

Jadi, salah satu hal besar yang terjadi di 2023 ini adalah... Aku kehilangan seorang teman lama. Walaupun di tahun dua tahun sebelumnya aku juga kehilangan beberapa orang dekat, tapi rasanya tahun ini, aku dibuat lebih action-oriented ketimbang hanya bermuhasabah atas apa yang diambil kembali oleh Allah ke sisi-Nya. Setelah kepergian teman lamaku, aku merasa hidup ini beneran singkat, ya? Kita tidak tahu siapa yang akan pergi mendahului satu sama lain. Jadi, aku kembali membina silaturrahmi yang sempat terputus dengan orang-orang lama di dalam perjalanan hidupku.

Di waktu senggang, aku mengusahakan untuk berbagi waktu dengan teman. Tidak kukhususkan hanya untuk teman dekat saja, aku juga menjumpai teman lama yang bisa dibilang sehari-harinya jarang sekali bertegur sapa, tapi sekali berjanji untuk bertemu, kusempatkan mendengar ceritanya, memahami kehidupannya. Kalau dihitung-hitung pengeluaran terbesarku di tahun 2023 adalah untuk pertemuan dengan teman. Aku menginvestasikan waktuku bertemu orang. Memang cukup costly, karena sudah pasti ada biaya mobilisasi dan biaya konsumsi jika bertemu dengan orang, kan?

Walaupun begitu, sejauh yang kuingat, belum kujumpai pertemuan dengan orang yang membuatku merugi secara waktu dan biaya. Selalu ada yang kupelajari dari setiap perjumpaan dengan orang lain walaupun agendanya hanya bersenang-senang. Aku juga sering menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga pacarku. Kupikir, tahun ini pasti sangat berat untuk mereka setelah apa yang terjadi akhir tahun lalu. Jadi, tidak ada salahnya hadir dan menghabiskan waktu walau hanya untuk makan bersama di rumah. Di balik lika-liku kehidupan yang mereka jalani, aku bersyukur sekali masih ada ruang yang mereka sediakan untuk berbagi denganku. Mungkin karena aku jauh dari keluargaku di rumah, aku merindukan momen-momen hangat bersama keluarga seperti ini.

Dari menyempatkan bertemu dengan banyak orang di tahun lalu, aku belajar bahwa ternyata yang dibutuhkan banyak orang itu sebenarnya sederhana: mereka butuh seseorang untuk ada bagi mereka. Dan upaya yang paling besar untuk kita lakukan menurutku adalah merealisasikan niat dan dorongan untuk berada bersama mereka. Tidak susah rupanya, terlebih kalau kita benar-benar willing.

2023 juga merupakan tahun di mana Tanteku memberiku banyak sekali tanggung jawab baru. Urusan operasional rumah banyak menjadi bagian dari tanggung jawabku. Aku harus memutuskan sendiri dan menyelesaikan kebutuhan rumah bersamaan dengan tugas dan tanggung jawabku di kantor. Phew... Rasanya sudah seperti dilatih menjadi IRT+wanita karier! Tapi aku berhasil meng-handle semuanya. Ada rasa bangga di hatiku, sudah bisa mengemban tanggung jawab rumah dan pekerjaan di kantor ketimbang saat dulu nge-kos.

Sekarang sudah masuk tahun baru. 2024 akan bawa kejutan apa lagi? Aku punya sejumlah perencanaan dan fokus untuk diriku sendiri di tahun ini. Entah akan berjalan lancar atau bagaimana, selagi masih awal tahun, aku harus berusaha supaya pilihannya hanya sukses. Seperti kata salah satu temanku ini: 




Iya, harus sukses. Apalagi sekarang harus jadi kebanggaan orang tua, contoh untuk adik, dan berdaya untuk diri sendiri. Tongkat estafet dari Papa dan Mama sudah mulai sepenuhnya diberikan ke tanganku sebagai anak sulung. Semoga kejutan di tahun ini positif, jika tidak pun, semoga aku tetap bisa melihat sisi positifnya dan berjuang untuk bisa sukses.

Kamu bisa, Dhe!